WAYANG
GOLEK
Sumber : Romansyah
Wayang Golek merupakan salah satu
jenis kesenian peninggalan masalalu yang hingga kini masih hidup dan mendapat
dukungan sebagian masyarakat. Berbagai jenis wayang tersebar ditengah
masyarakat tetapi sebagian besar diantaranya sudah punah. Jenis wayang yg masih
dikenal namanya dan Tentang kehadiraan
wayang di Nusantara, para ahli dari berbagai latar belakang keilmuan
memperkirakan asal-muasal wayang yg berbeda sambil mengajukan sejumlah bukti
untuk mendukung pemikiran nya.
Wayang
Golek, seperti jenis wayang lainnya, adalah alat komunikasi pandang-dengar,
yang telah akrab sejak lama dengan audiensnya. Aneka tuntunan dikemas dengan
tuturan dalang. Semuanya jenis wayang, sejak awal, berfungsi sebagai wahana
penyampaian tuntunan disamping sebagai
tontonan. Karena itu, audiens pertunjukan wayang golek bisa menikmati dua
sajian yg berupa nilai-nilai dan hibuan.
Sikap kepala, warna wajah, pola
garis alis, pola mata, pola hidung, pola garis kumis, dan pola mulu, pada dasar
nya menunjukan watak dan ciri golongan golek tertent. Lebih khusus lagi, watak dan ciri golongan
golek tadi ditampil kan dalam bentuk keutuhan rautnya.
Jenis Wayang Berdasarkan Cerita
Cerita yg digunakan dalam pementasan
wayang sangat beragam. Lakon wayang yg biasa dan sudah lebih dikenal masyarakat
banyak adalah Mahabarata
dan Ramayana.
Jenis Wayang Berdasarkan Cara Pementasan
Cara pementasan wayang secara langsung berkait
dengan bentuk wayang. Pengelompokan jenis wayang berdasarkan cara mempertunjukan
nya ini bisa diperikasa kembali dari sejarah pertumbuhan wayang. Pada awalnya,
wayang adalah berfungsi sebagai alat “penghadiran kembali”.
Pementasan wayang pada mula nya
hanya dilakukan maalam hari. Hal ini berkaitan dengan sifat pementasan wayang
yg menitik beratkan tampilan bayangan pada kelir. Baru pada awal abad ke-16,
pertunjukan di ada kan pula pada siang hari. Wayang yg dipertontonkan berbeda.
Wayang jenis ini memiliki bentuk trimatra, berupa boneka kayu, yg disebut wayang
golek.
Cerita wayang dapat menyampaikan
informasi apa saja, baik ajaran moral maupun kebijakan pemerintah ,
program-program yg dapat diselipkan melalui pertunjukan wayang di antaranya
kebersihan lingkungan. Walau pun ada
beberapa keterbatasan wayang sebagai media komunikasi tradisional dalam seminasi informasi.
Penulis : Anita Nur Rahmania
Nim : 18123028
Penulis : Anita Nur Rahmania
Nim : 18123028
Tidak ada komentar:
Posting Komentar