Minggu, 19 Mei 2019

Genjring Bonyok


                                                Genjring Bonyok

Istilah genjring bonyok adalah berasal dari kata “Genjring dan Bonyok”.Genjring merupakan sebuah waditra berkulit yang memakai anting-anting yang terbuat dari besi atau perunggu sebagai penghias seperti rebana.Sedangkan kata Bonyok menurut Deden,Sarja dan Edih A.S,memiliki dua pengertian yaitu pertama,merupakan nama sebuah kampung yang terletak di desa Pangsor,kecamatan Pangaden Kabupaten Subang,dan kedua kata bonyok sering disebut pula oleh masyarakat Subang dengan sebutan “ronyok”,yang mengandung pengertian berkerumun.Pengertian kedua ini,dapat ditelusuri dari adanya kerumunan pihak penonton genjring bonyok,dan terjadinya jalinan musikal tepakan genjring dengan pukulan bedug,serta alat musik lainnya.



Menurut penuturan Deden,Edih A.S., dan Sarja,kesenian genjring bonyok telah diwarisi masyarakat Subang,awalnya diciptakan sekitar tahun 1960-an di kampung Bunut,desa Pangsor kecamatan Pangaden kabupaten Subang.Namun mayarakat Subang sebelum menciptakan kesenian genjring bonyok,terlebih dahulu mengenal kesenian yang hampir sejenis menggunakan alat musik genjring dan bedug,yang merupakan sarana hiburan pada acara pernikahan dan acara khitanan,yaitu kesenian tanjidor,adem ayem,genjring rudat,gembyung.Demikian pula dituturkan oleh Edih A.S., bahwa yang melatar belakangi lahirnya kesenian Genjring Bonyok yaitu dari kesenian tanjidor,yakni pada tahun 1960.Tetapi setelah beberapa personil tanjidor,khususnya pemain alat tiup meninggal dunia (terombon dan seksofon),dan tanpa ada penggantinya maka pada tahun 1968 peranan alat tiup ini diganti dengan alat tiup tarompet,yang biasa pada masyarakat Subang digunakan pada kesenian Sisingaan dan kendang penca.Dengan adanya penggantian alat musik ini,maka terciptalah penggantian nama baru yaitu “Genjring Bonyok”.

Genjring Bonyok merupakan jenis kesenian tradisional yang awalnya bersifat helaran,yaitu dipertunjukan dalam bentuk arak-arakan mendampingi kesenian sisingaan untuk mengarak anak-anak sunat dalam upacara khitan,pada siang hari atau sore hari.Namun pada perkembangannya sekarang,seni genjring bonyok banyak digunakan pada acara-acara yang ditampilkan di atas panggung seperti:penyambutan tamu,perayaan hari nasional,festival dan hiburan lainnya.Genjring Bonyok adalah salah satu jenis seni karawitan sunda.Adapun alat musiknya terdiri dari:3 buah genjring,1 buah bedug,kendang,1 buah terompet,ketuk,kecrek,dan 2 buah goong terdiri dari kempul (goong kecil) dan goong besar serta dilengkapi dengan seorang pesinden.Hal yang menarik dari kesenian ini,secara musikal mempunyai ciri khas,terutama pada pola tabuhan genjring dan bedug.

Bentuk penyajian genjring bonyok mengalami perubahan sangat pesat.Baik perubahan pada materi sajian maupun yang berhubungan dengan teknik penyajiannya.Penyajian genjring bonyok dalam acara anak sunatan yaitu dinaikan keatas sisingaan,kemudian diarak mengeliling.Waktu penyajiannya dimulai,biasa dilakukan setelah menampillkan tari-tarian dan atraksi kesenian sisingaan,yang bertempat dihalaman rumah yang punya hajat.Penonton pada saat itu berkumpul mengelilingi kelompok grup sisingaan setelah selesai penmpilan atraksi sisingaan tersebut,maka dimulailah acara mengarak dan sekaligus dimulai pula penampilan genjring bonyok,dengan diawali lagu “gederan” sebagai musik pembuka,yang berfungsi sebagai media untuk menarik perhatian penonton.Setelah usai penampilan lagu “gederan”,dilanjutkan dengan acara arak-arakan.Hal yang menarik setelah menampilkan lagu pembuka “gederan”penonton akhirnya teragi dua yaitu ada penonton yang senang ikut menari di sisingaan da tertarik ikut menari di kesenian genjrig bonyok.Hal yang menarik lain,yaitu kedua jenis kesenian ini dimainkan secara bersamaan dalam tempat yang sama tanpa ada pembatas,amun kedua pemusik ataupun kedua pihak penonton yang terlibat ikut menari,tampaknya tidak merasa terganggu,melainkan asik dengan penyajian masing-masing.

Selesai menampilkan lagu pembuka,dilanjutkan peampilan lagu-lagu untuk arak-arakan antara lain:lagu-lagu yang khusunya menjadi ciri khas genjring bonyok seperti ,gotrok,kuntul biru,adem ayem,torondol,kansreng,sintern,bentang lima,mapay roko,dan  juga menampilkan lagu-lagu dari kesenian ketuk tilu,jaipongan dan dangdut.

Penulis : Novia Nur Fitri
Nim : 18123043
Sumber : Skripsi Elsa Sukmini
Dokumentasi : Mochammad Viqie

Tidak ada komentar: